GEBYAR MUHARRAM DAN SEMINAR POLITIK FATAYAT WINONG
Pimpinan Anak Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama atau PAC Fatayat NU Kecamatan Winong mengadakan acara Gebyar Muharram dengan kegiatan berupa Santunan Yatama dan Sosialisasi Peran Perempuan Mudah NU dalam menangkal Radikalisme dan Seminar Politik dengan Tema Peran Perempuan Muda NU Dalam Memperkuat Demokrasi Guna Mensukseskan Pemilhan Kepala Daerah Tahun 2024 yang diselenggarakan pada hari Minggu , 7 Juli 2024 bertempat di Waroeng Q
Kegiatan dibuka dengan pembacaan surat Al Fatihah yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran beserta artinya , kemudian pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh sahabat Maria Ulfa.
Dalam acara tersebut juga melakukan kegiatan santunan yatama di seluruh ranting Fatayat di Kecamatan Winong yang penyerahan santunan langsung diserahkan oleh Plt Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Winong Asyhari, S.Pd. M.Pd.
Dalam acara ini Ketua PAC Fatayat NU Winong berpesan bahwa dalam tahun ini kita sedang menghadapi tahun demokrasi dimana kita perlu melihat siapa dan bagaimana latar belakangnya untuk memilih orang yang kompeten sesuai dengan bidangnya
“Di tahun demokrasi ini kita perlu melihat dan menganalisa siapa yang lebih kompeten , bukan dari warna merah , kuning, hijau atau yang lainnya karena orang orang itu adalah orang yang akan mewakili kita disana” ujar Ana Nailu Rohmah, S.Pd. Ketua PAC Fatayat Winong Pati
Dalam acara ini juga dihadiri oleh Ketua PC Fatayat Pati , Asmonah, M.Pd. dalam acara ini beliau juga berpesan bahwa dalam berorganisasi Fatayat mau sebaik apapun itu perlu adanya penggerak dan bergerak ini merupakan wujud aksi nyata untuk bentuk kebermanfaatan dalam di masyarakat
“kita perlu bergerak di lini bawah , karena sebaik organisasi apapun itu jika tidak ada pergerakan itu sama saja” ujar Asmonah, M.Pd Ketua PC Fatayat Pati
Herman Setiawan, S.H. Kabid Poldagri dan Ormas Kesbangpol Kabupaten Pati pada kesempatan kali menitikberatkan pada sisi hal hal yang berbahaya di Tatanan Radikalisme adalah anarkis, organisasi terlarang, dan separatis hal-hal inilah yang harus menjadi fokus perempuan terutama di peran keluarga sebagai kunci pendidikan di lingkungan paling kecil
“Anarkis, organisasi terlarang, dan kegiatan separatis adalah hal hal yang patut kita waspadai terutama pada orang-orang terdekat kita” ujar Herman Setiawan, S.H. Kabid Poldagri dan Ormas Kesbangpol Kabupaten Pati
Ayu Dwi Lestari, S.Kom., M.M selaku Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Pati dalam rangkaian acara Fatayat Winong dalam sesi seminar politik peran perempuan muda NU dalam memperkuat demokrasi guna mensukseskan pemilihan kepala daerah tahun 2024 menjelaskan bahwa , PR dari pelaksanaan pilkada sendiri masih banyak , karena pengawasan pemilu ini dalam realitanya di lapangan masih banyak praktek praktek yang melanggar aturan pemilu seperti politik uang, konflik antar pendukung calon, yang terus menjadi permasalahan dan perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk meningkatkan kesadaran diri
“Masih ada beberapa PR dalam pelaksanaan pilkada nantinya , hal pendidikan politik seperti ini perlu dilakukan karena untuk mencegah hal-hal yang dilarang dalam pemilu nantinya” Pungkas Ayu Ayu Dwi Lestari, S.Kom., M.M selaku Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Pati
