Morbi et tellus imperdiet, aliquam nulla sed, dapibus erat. Aenean dapibus sem non purus venenatis vulputate. Donec accumsan eleifend blandit. Nullam auctor ligula

Get In Touch

Quick Email
info.help@gmail.com

IPPNU

Profil IPPNU

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama untuk kelompok pelajar putri. Organisasi ini didirikan pada tanggal 2 Maret 1953 di Malang, Jawa Timur. Mula-mula, IPPNU didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.


Pada perkembangan berikutnya, sesuai dengan kondisi zaman, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU. Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalah artikan menjadi gerakan bebas yang bias merembet pada politik praktis sehingga cita-cita awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar.


Kebijakan ini sudah memasuki periode ketiga dalam kepengurusan Pimpinan Pusat IPPNU (sejak 2003-2009), tetapi untuk realisasi dan konsolidasi yang dilakukan belum maksimal. Maka dalam forum Rakernas IPPNU tahun 2010, merekomendasikan peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan santri.


Hubungan IPPNU dengan IPNU bahwa IPNU merupakan mitra kerja IPPNU, sedangkan hubungan IPPNU dengan ormas lain, bahwa IPPNU dengan IPNU dengan ormas lain yang tergabung dalam satu wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda (KNPI). (Ensiklopedia NU).

VISI MISI

VISI

Terbentuknya kesempurnaan Pelajar Putri Indonesia yang bertakwa, berakhlaqul karimah, berilmu, dan berwawasan kebangsaan.

MISI
  1. Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah, bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  2. Mengembangkan wacana dan kualitas sumber dya kader menuju terciptanya kesetaraan gender.
  3. Membentuk kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif.