Profil Banser
Laman NU Online menyebutkan dua sumber terkait sejarah pendirian Banser NU. Pertama, menurut Ensiklopedia NU, Banser lahir pada 1962, 32 tahun setelah Gerakan Pemuda Ansor didirikan. Menurut sumber ini, tujuan pembentukan Banser adalah guna memberikan pengamanan pada berbagai kegiatan yang digelar Partai NU. Namun, diyakini Barisan Serbaguna ini menjalankan tugas lebih dari itu.
Masih dari Ensiklopedia NU, Banser dipercaya punya andil besar dalam peristiwa G30S/PKI. Spesifiknya, Banser telah membantu menagkap para aktivis PKI, terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat. Sementara itu, sumber lain menyebutkan bahwa Banser NU sudah ada jauh sebelum tahun 1960-an. Pendiriannya bermula dari Kongre ke-2 Gerakan Pemuda Ansor (dulu dikenal sebagai “Ansor Nahdlatul Ulama” [ANU]) pada 1937 di Malang, Jawa Timur.
Pada saat itu, ANU memutuskan untuk membuat sebuah badan baru yang akan menunjukkan nasionalistis NU. Namanya adalah BANU (Barisan Ansor Nahdlatul Ulama). BANU nantinya menjadi organisasi kepanduan yang berfokus pada aspek kebangsaan dan bela Tanah Air. Pendiriannya mendapat persetujuan dan pengakuan NU melalui Muktamar ke-14 di Magelang, Jawa Tengah. Baru pada Muktamar ke-15 di Surabaya, NU resmi mengesahkan BANU, mulai dari AD/ART (Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga), mars, seragam, hingga atribut.